Ganjar Minta Pabrik Semen Tak Rusak Lingkungan
Rab, 20 Nov 2013
TEMPO.CO, Kebumen
- Rencana penambangan bukit kapur di kawasan eco-karst Gombong selatan
mendapat perhatian khusus Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo. Dia
meminta Badan Lingkungan Hidup tidak main-main dalam membuat Analisa
Mengenai Dampak Lingkungan (Amdal).
Dia mengatakan, jika karst Gombong masuk kawasan lindung, maka tak boleh ditambang. Menurut dia, pembangunan itu harus memperhatikan aspek lingkungan dan dampaknya bagi masyarakat setempat.
Saat ini, dia sedang menunggu proses pembuatan Amdal. Dia meminta BLH serius dalam membuat Amdal sehingga dia bisa memutuskan dengan tepat, apakah Amdal penambangan PT Semen Gombong bisa dilanjutkan atau tidak. »Kalau Amdal beres, ya bisa dilanjutkan. Tapi kalau Amdal-nya mengatakan tidak bisa dilanjutkan, ya stop pembangunan pabrik,” katanya.
Dia mencontohkan, penambangan semen di Bukit Kendeng, Pati, bermasalah karena Amdal-nya tidak beres. Menurut dia, bukit kapur Kendeng merupakan kawasan karst yang menjadi daya dukung lingkungan sekitar, sehingga tidak bisa ditambang. »Pokoknya dalam membuat Amdal jangan sampai ada intervensi pemilik modal. Nanti keputusan diterima tidaknya Amdal, ada di tangan saya,” katanya.
Kepala Badan Lingkungan Hidup Kebumen, Masagus Herunoto, mengatakan, IMB pembangunan pabrik sudah keluar. »Kalau Amdal masih disusun,” katanya. Menurutnya, penyusunan itu masih dalam tahap awal. Dia juga mengaku akan memperhatikan kawasan tersebut sebagai kawasan lindung dan kawasan penyerap air.
Koordinator Komunitas Masyarakat Kawasan Karst Gombong Selatan, Supriyanto, mengatakan, pembangunan pabrik semen akan merusak lingkungan. »Sejak awal kami menolak dengan tegas rencana penambangan bukit kapur Gombong itu,” kata.
Thomas Suryono, peneliti dari Acintyacunyata Speleological Club Yogyakarta, membuat simulasi matematis potensi hilangnya air jika pabrik jadi dibangun. »Berdasarkan perhitungan kami, 1,75 juta meter kubik air akan berubah menjadi air permukaan yang bisa menjadi pemicu banjir,” katanya.
Geologis PT Semen Gombong, I Wayan Tirka Laksana, membantah keberadaan gua di bukit kapur yang akan ditambang. »Tidak ada gua di lahan kami,” katanya.
Ia
menyebutkan, bukit kapur yang akan ditambang hanya sekitar 3-5 persen
dari total kawasan karst Gombong yang luasnya mencapai 4.894 hektare.
Menurut dia, lokasi tambang PT Semen Gombong berada di kawasan timur
karst Gombong. Sedangkan gua yang terbentuk puluhan juta tahun lalu itu,
disebutnya berada di kawasan barat.
PT Semen Gombong merupakan anak perusahaan Grup Medco milik pengusaha Arifin Panigoro. Total luas lahan yang akan ditambang, ditambah pabrik, mencapai 500 hektare di Kecamatan Buayan dan Rowokele. Pendirian pabrik saat ini sedang menunggu pembuatan Amdal.
ARIS ANDRIANTO