Gombong Selatan
Kawasan ini terkenal dengan bentukan “cockpit karst”
mempunyai gua-gua yang panjang seperti Gua Barat, Gua Jatijajar, Gua
Liah, Gua Petruk dan lain-lainnya. Batuan gamping yang berumur Miosen
bersifat keras, kompak dan sebafian berlapisan, termasuk jenis murni
yang berwarna putih susu samapai kuning pucat. Panjang perbukitan kapur
ini mencapai 8 km dan lebar 3 kmdengan luasan mencapai 40 km2.
” Ketinggian mutlak perbukitan karst di Gombong selatan berkisar 300-400 sedangkan ketinggian relatif hanya berkisar 50-150 m. Umur batuan karstnya berasal dari endapan berumur Miosen dengan permulaan karstifikasi pada akhir pliosen (awal Pleistosen). ”(Balazs, 1968)
Ancaman kawasan ini adalah aktivitas
penambangan kapur oleh Semen Gombong yang akan mengancam sumber air bagi
kawasan Kebumen dan Cilacap serta daerah lain di sekitarnya namun konon
proyek tersebut terhenti terutama dengan dicanangkannya Gombong sebagai
kawasan Eko Karst pada Bulan desember 2004 lalu.
Survai fauna gua belum banyak dilakukan,
di Gua Petruk dilakukan inventarisasi Arthropoda oleh Suhardjono et al.
2001 diperoleh ada 20 jenis yang terdiri 5 jenis troglobit dan 5 jenis
guanobite sisanya dalam katagori troglofil dan troglosen. Gua Petruk
mempunyai keanekaragaman jenis paling tinggi terutama dengan
ditemukannay beberapa jenis Collembola terutama jenis Cyphoderopsis sp.
dan Dermaptera yang banyak ditemukan di permukaan guano (Xeniaria jacobsoni Burr). Kelompok Arachnida yang ditemukan adalah Stygophrynus sp. dan Pseudoscorpion spp.
sumber https://cavefauna.wordpress.com/karst-areas-of-indonesia/gombong-selatan/
0 komentar:
Posting Komentar