Our social:

Rabu, 20 November 2013

Pembangunan PT Semen Gombong Tinggal Tunggu Amdal



TEMPO.CO, Jakarta - Rencana pembangunan pabrik PT Semen Gombong hanya tinggal menunggu keluarnya analisis dampak lingkungan. Kepala Badan Lingkungan Hidup Kebumen, Masagus Herunoto, menyatakan penyusunan amdal akan memperhatikan kawasan itu sebagai kawasan lindung dan penyerap air. 

Sejumlah LSM lingkungan hidup menentang penambangan batu gamping dari karst Gombong yang dikhawatirkan akan merusak lingkungan serta sumber air bagi masyarakat Kebumen dan sekitarnya.    

Dia akan memastikan bukit kapur yang akan ditambang berada di luar kawasan lindung. »Kami juga akan melihat apakah warga sekitar tambang mengizinkan apa tidak,” kata Masagus, Senin, 18 November 2013.

Site Manager PT Semen Gombong, Tineke Sunarni, mengatakan PT Semen Gombong akan mengikuti seluruh peraturan perundangan yang ada. "Kami optimistis Amdal bisa segera keluar dan kami bisa segera membangun pabrik," katanya.

Ia mengatakan, sebenarnya Amdal pembangunan pabrik sudah pernah keluar pada 1996. Hanya saja, karena ada krisis moneter, proyek itu dihentikan. Saat ini mereka harus membuat Amdal baru dengan peraturan baru.

Ia menyebutkan, bukit kapur yang akan ditambang hanya 3-5 persen dari total kawasan karst Gombong sebesar 4.894 hektare. Menurut dia, lokasi tambang PT Semen Gombong berada di kawasan timur karst Gombong. Tineke mengklaim lokasi tambang berbeda dengan gua karst berumur puluhan juta tahun yang menurut dia berada di sebelah barat.

PT Semen Gombong merupakan anak perusahaan Grup Medco milik pengusaha Arifin Panigoro. Total luas lahan yang akan ditambang ditambah pabrik mencapai 500 hektare di Kecamatan Buayan dan Rowokele.

ARIS ANDRIANTO

0 komentar:

Posting Komentar