Our social:

Latest Post

Jumat, 01 Juli 2011

Dominasi Modal Asing


Jumat, 1 Juli 2011 | 1:50 WIB


Sejumlah media arus utama telah mengangkat soal dominasi modal asing dalam perekonomian Indonesia. Sepanjang yang kami ketahui, apa yang disampaikan oleh media arus utama itu bukanlah hal yang baru, tetapi sudah seringkali disuarakan oleh kelompok-kelompok kritis dan kalangan oposisi.

Dominasi modal asing sebetulnya bukan cuma mengkhawatirkan, tetapi sekaligus telah membawa perekonomian nasional dalam ‘situasi genting’. 

Sebab, mengutip perkataan Bung Karno 81 tahun yang lalu, bahwa ‘raksasa biasa yang dulu berjengkelitan di atas pada kerezekian Indonesia, kini sudah menjadi raksasa Rahwana-Dasamuka yang bermulut sepuluh’.

Dominasi modal asing itu dapat dilihat pada tiga lapangan:  
pertama, menguasai perbankan nasional; 
kedua, mendominasi investasi di Indonesia; 
ketiga, menguasai bursa saham di Indonesia. Dengan menguasai tiga lapangan ekonomi yang sangat penting itu, maka modal asing sebetulnya sudah ‘mencekik’ leher perekonomian nasional.

Perdebatan soal perlu dan tidaknya modal asing hampir bersamaan dengan pembicaraan soal lahirnya nation baru bernama Indonesia. Bung Karno sudah mengulas soal modal asing itu dalam tulisan-tulisannya sejak tahun 1930-an. Sejak awal, di kalangan republik sendiri, ada pihak-pihak yang menganggap modal asing sangat penting untuk mendorong ekonomi nasional Indonesia.

Karena modal nasional atau milik bangsa Indonesia masih sedikit, maka modal asing diperbolehkan untuk membangun kepentingannya di Indonesia.
Mohammad Hatta, Wakil Presiden Indonesia yang pertama, pernah berkata: 

“Soal kapital menjadi halangan besar untuk memajukan industrialisasi di Indonesia. Rakyat sendiri tidak mempunyai kapital. Kalau industrialisasi mau berarti sebagai jalan untuk memakmurkan rakyat, perkataan-perkataan kemakmuran rakyat (cetak tebal, red) mestilah kapitalnya datang dari pihak rakyat atau pemerintah. Karena, kalau kapital harus didatangkan dari luar, tampuk produksi terpegang oleh orang luaran.

Dan, dengan jalan itu, kata Mohammad Hatta, industrialisasi tidak akan berjalan di Indonesia, karena modal asing hanya membangun pabrik menurut kepentingannya sendiri atau membangun pabrik pada sektor-sektor yang menjanjikan keuntungan berlebih.

Dan, memang betul apa yang dikatakan Hatta, sudah 60 tahun lebih modal asing mengambil peranan dalam perekonomian sejak Indonesia merdeka, industri yang terbangun masih sangat sedikit.

Sebaliknya, jika kita teliti lagi dengan baik, keberadaan modal asing itu justru membawa tiga malapetaka: merampok semua kekayaan alam bangsa kita, mengangkut keuntungan besar sekali dari bumi kita, dan menciptakan kemiskinan dan ancaman kerusakan lingkungan yang sangat parah.

Akibat dari penguasaan asing itu, sebagaimana diakui oleh Burhanuddin Abdullah, mantan Gubernur Bank Indonesia, ‘rakyat Indonesia hanya menikmati 10% dari keuntungan ekonomi, sedangkan 90%nya dibawa asing keluar.’

Kita boleh percaya atau tidak dengan apa yang dikatakan oleh Burhanuddin Abdullah. Tetapi, apa yang tak terbantahkan, bahwa kita bangsa yang punya kekayaan alam yang melimpah dan sumber daya manusia yang besar, tetapi kenyataannya sebagian besar rakyat kita hidup sengsara.

Selain itu, supaya modal asing itu bisa berkembang dan mencapai tujuan-tujuannya, maka mereka pun mengajukan syarat-syarat: jaminan keamanan, penyediaan tenaga kerja berupah rendah, stabilitas ekonomi, kemudahan transfer modal dan keuntungan, dan keringanan pajak.

Dengan keberadaan syarat-syarat itu, maka modal asing bebas menggali keuntungan sebesar-besarnya di bumi Indonesia, sedangkan kehidupan rakyat dan ekonomi nasional menjadi tergerus karenanya. Beberapa dampak yang terlihat, antara lain:  
Pertama, perampokan kekayaan alam dan cabang-cabang produksi yang penting menyebabkan—meminjam istilah Bung Karno—‘pengeringan terhadap rakyat Indonesia’.  
Kedua, karena modal asing memerlukan tanah, pembangunan infrastruktur pendukung, dan jaminan keamanan, maka sering terjadi perampasan tanah, penggusuran, dan represi atau penindasan terhadap rakyat.

Sumber Artikel: BerdikariOnline 

Jumat, 25 Februari 2011

Gua-Gua Kawasan Karst Gombong Selatan


1. Gua Jatijajar

Dibentuk alam selama ribuan tahun, muncullah sebuah karya nan indah yang menawarkan nuansa lain. Tempat berpetualang di perut bumi, namun santai dan menyenangkan yang terletak 21 kilometer ke arah selatan Gombong, atau 42 kilometer arah barat Kebumen.

Gua Jatijajar berada di kaki pegunungan kapur. Objek wisata ini sungguh sangat menarik. Pegunungan kapur ini memanjang dari utara dan ujungnya di selatan menjorok ke laut berupa sebuah tanjung.

Sebagaimana umumnya objek wisata lain di Indonesia, yang hampir selalu menyimpan legenda, Gua Jatijajarpun tak terkecuali. Kata yang punya cerita, Gua Jatjajar ini pada zaman dahulu merupakan tempat bersemedi Raden Kamandaka, yang kemudian mendapat wangsit. Cerita Raden Kamandaka ini kemudian dikenal dengan legenda Lutung Kasarung. Visualisasi dari legenda tersebut dapat kita lihat dalam diorama yang ada di dalam goa itu.

Masuk ke dalam gua ini, bagaimanapun ada rasa degdegan. Betapa tidak! Karena merasa seperti masuk ke dalam mulut binatang purba Dinosaurus. Tambah ngeri lagi jika membayangkan gelapnya suasana di dalam perut dinosaurus tersebut. Namun rasa cemas itu segera sirna, sebab ruangan diterangi oleh lampu listrik dari ujung ke ujung. Meski mulut gua cukup lebar, namun ruang perut dinosaurus lebih lebar lagi. Pada langit-langit terdapat sebuah lubang sebagai ventilasi. Di tengah-tengah terdapat kursi melingkar tempat duduk pengunjung sambil menikmati indahnya ornamen stalagtit dan stalagnit serta diorama legenda Lutung Kasarung.

Setelah puas menyaksikan sajian ini, perjalanan dilanjutkan dengan menuruni tangga menuju ruang yang merupakan bagian ekor dari dinosaurus tersebut. Di dalam ruang ini, Anda dapat melihat sumber mata air yang disebut Sendang. Jumlah sendang tersebut ada 4 buah, yaitu Sendang Mawar, Kantil, Jombor dan Puserbumi. Sendang Mawar dipercayai mempunyai kekuatan gaib yang bisa membuat seseorang tetap awet muda, karenanya setiap pengunjung selalu menyempatkan diri untuk membasuh muka dengan air Sendang Mawar tersebut.

Dipenuhi oleh rasa kagum dan terpesona, tanpa terasa Anda telah menempuh jarak 250 meter menyusuri perut dinosaurus. Fantastis bukan? Dan itulah kenyataannya. Bukan itu saja, bahkan tanpa Anda sadari, Anda telah masuk ke perut bumi sedalam 40 meter. Benar-benar suatu petualangan yang santai yang hanya bisa dicicipi di Taman Wisata Gua Jatijajar.

Terletak 21 Km sebelah barat daya Kecamatan Gombong, atau 42 Km sebelah barat daya kota Kebumen. Legenda di dalam goa menggambarkan legenda Raden Kamandaka atau legenda Lutung Kasarung. Panjang goa adalah 250 meter. Di area Goa Jatijajar ini juga terdapat beberapa goa lainnya, seperti Goa Intan dan Goa Dempok serta tersedia taman dan Pulau Kera. Untuk menuju ke obyek wisata ini telah tersedia sarana dan prasara transportasi, penginapan serta rumah makan yang relatif representatif. Patung Dinosaurus yang seolah memuntahkan air dalam lokasi wisata ini sebenarnya merupakan muara dari mata air dari dalam Goa Jatijajar yang tiada pernah berhenti walau musim kemarau sekalipun.

Obyek wisata Goa Jatijajar dilengkapi taman yang asri yang dilengkapi dengan taman bermain. Taman ini diberi nama Pulau Kera, karena di taman ini terdapat banyak patung kera. Di gerbang mulut Goa Jatijajar, terdapat lobang di antara stalagnit, sehingga bila cahaya matahari masuk terlihat sangat indah. Goa Jatijajar merupakan bukti dari legenda Kamandaka (Lutung Kasarung), di mana kisah ini secara tersirat dikisahkan melalui patung-patung yang ada di dalam Goa Jatijajar. Di dalam Goa Jatijajar terdapat sebuah mata air (sendang) yang konon kabarnya akan membuat awet muda bagi yang mencuci muka di sana.

Di samping Goa Jatijajar, masih terdapat goa yang lain seperti Goa Dempok ini. Stalagtit yang terdapat di dalam Goa Dempok terbentuk secara alami selama ratusan atau bahkan ribuan tahun yang lalu. Hingga kini masih terjaga keasliannya. Goa Intan berada satu lokasi dengan obyek wisata Goa Jatijajar. Goa ini memiliki keunikan tersendiri dengan langit goa yang relatif tidak terlalu tinggi
. [1]

2. Goa Petruk

Terletak 7 Km selatan Goa Jatijajar. Petruk diturunkan dari nama pengikut setia Pandawa dalam cerita pewayangan. Goa ini sangat mempesona. Tetesan air kapur terdengar bagaikan kebisingan yang tiada henti. Banyak stalaktit yang menyerupai bentuk kehidupan di dunia, seperti halnya stalaktit seperti anjing duduk ini. Stalaktit ini sangat memukau pengunjung karena menyerupai tokoh Semar dalam cerita pewayangan. Gorden raksasa akan mengingatkan betapa Maha Kuasanya Tuhan YME dan segala ciptaannya di bumi dan di langit.

Boneka-boneka mungil terdapat di dalam Goa Petruk di antara aliran air dalam gua yang sejuk. Stalaktit ini sangat mirip dengan payudara yang tidak terdapat di tempat lain. Tangan anda dapat menyentuhnya karena dinding goa yang tidak terlalu tinggi.
ornamen yg ada di gua petruk sangat bervariasi dan sangat lengkap, bahkan gua ini pernah dijadikan gua terbaik dan tercantik se indonesia,beberapa tahun yg lalu, bahkan salah satu ornamennya pernah diabadikan oleh pos indonesia, sebagai background salah satu perangko.

3. Gua Barat


Gua barat terletak tidak jauh dari gua petruk dan gua jatijajar, berada di kecamatan Ayah,kab.kebumen. gua barat menurut para menelusur adalah rajanya gua di kawasan karst gombong selatan, dimana beratnya medan yg dilalui dan panjang lorongnya. menurut peneliti dr perancis, panjang total gua ini lebih dari 4.000 meter.
begitu masuk gua ini akan berhadapan dengan lorong berair sedalam 0,5 m, semakin ke dalam lorong akan melebar (k-k 5-10 m), medan akan seperti sungai sedalam 1-4 m. sepanjang perjalanan, akan dijumpai pemandangan yg menakjubkan mata, ornamen yg sangat memukau, perjalanan 800an meter, medan akan dilanjutkan dengan air terjun, apabila akan melanjutkan perjalanan maka harus memanjat tebing air terjun setinggi 10 meter, selanjutnya (mnrt org perancis), medan akan seperti sungai kecil, sepanjang total lbh dari 3.000 meter. gua ini rawan banjir.

satu hal yg harus dicacat :
sebelum masuk wajib lapor base camp, bawa perlengkapan standar caving ditambah pelampung dan alat RC/SRT. penelusuran sampai air terjun pertama biasanya harus menginap di dalam jd bawa cadangan makanan dan batu baterey yg cukup.

4. Gua Macan

Gua Macan terletak di desa Candirenggo, Kec.Ayah, Kab. Kebumen. Terletak satu desa dengan Gua Petruk, Gua Macan keunggulannya atau daya tariknya adalah mempunyai medan vertikal ke bawah sedalam 40 meter, total panjang lorong ini sekitar 1 km.

Pintu masuk gua ini sangat kecil dan akan melebar kearah dalam, perjalanan 300 m akan ditemui sumuran yg sangat lebar (diameter 100 m), jika ingin melanjutkan perjalanan harus turun menggunakan set SRT. sampai di bawah lorong akan bercabang, mengikuti air atau menaiki aliran air.
Penelurusan yg menuruni aliran air, akan tembus ke luar gua, namun jika menaiki aliran air, akan buntu, karena ada lorong yg tertutup air.

Jadi apabila akan memasuki gua ini wajib mahir dalam SRT dan rescue. sepanjang lorong gua ini berair, seperti sungai kecil. gua macan merupakan gua andalan di kawasan ini.

5. Gua Jemblongan.

Gua ini merupakan sambungan Gua Petruk, namun dari arah yg berbeda. Gua Jemblongan mempunyai mulut yg besat dan medan berupa aliran air. panjang gua ini sekitar 700 m.

6. Gua Darat

Gua ini berada di Desa Rogodadi, Kecamatan Buayan, Kebumen. Gua ini berupa lorong yg kering, gua ini hanya mempunyai panjang sekitar 150 meter.

Gua Darat sekarang sudah dijadikan tempat wisata lokal, karena ornamen-ornamennya yg cukup bagus. Daya tarik yang lebih bagus adalah pemandangan sekitar gua, karena berada di puncakan sebuah pegunungan.

7. Gua Simbar

Gua ini berada tepat dibawah Gua Darat. Gua Simbar sampai saat ini belum ada yg mengetahui berapa panjang total sebenarnya.
Penelusuran dan pemetaan yang dilakukan, baru sekitar 700 m, terhenti karena medan yang berupa lorong berair dalam.

Selain itu gua ini mempunyai percabangan yg sangat banyak dan rumit (simpang susun). Gua ini termasuk gua berair dan masih sangat aktif. Ornamen di gua ini sangat memukau, karena masih sedikit penelusur yg bisa memasukinya (hanya golongan penggiat alam bebas) saja, karena memerlukan keterampilan dan peralatan khusus.

8. Gua Kali

Gua Kali berada di bawah Gua Simbar, sesuai namanya dari mulut gua sampai ujung medan berupa aliran sungai sedalam 0,5-1 meter.
Gua ini merupakan sarang kelelawar yg sangat besar, menurut warga gua ini panjangnya sekitar 700an meter.
Karena pada telusur sepanjang 500 m (terserang kelelawar dan bau kotorannya sangat menyengat). Penelusuran gua ini harus malam hari, untuk menghindari kelelawar.

9. Gua Banteng

Gua Banteng terletak di Desa Sikayu, sebelah selatan desa tempat Gua Simbar. Gua Banteng merupakan gua kering namun lembab. Kerusakan gua ini sangat parah karena penambangan phospat dari jaman Kolonial Belanda, namun sekarang sudah ditutup oleh Pemda.

Gua Banteng mempunyai panjang total lorong 1.300 meter. Medan di gua ini adalah : lorong lebar, lorong sempit, vertikal, dan lumpur. Gua ini memiliki 4 buah pintu masuk berbeda arah.

10. Gua Pucung

Gua Pucung ini masih berlokasi satu desa dengan Gua Banteng, gua ini mempunyai lorong cukup lebar, penelusuran terhenti oleh lorong vertikal, diperkirakan panjang gua ini sekitar 600 meter.

11. Gua Candi

Gua Candi ini cukup terkenal di daerah Kebumen, karena merupakan sumber utama PDAM Kebumen Barat. Panjang gua ini sekitar 800an meter, namun untuk masuk gua ini sangat terbatas, karena ditakutkan mengganggu saluran air minum.

12. Gua Watulesung

Gua Watulesung terletak di Desa Argosari, Kec. Ayah, Kab. Kebumen. Gua ini berupa lorong air yang cukup panjang, gua ini mempunyai tiga buah pintu yang saling berhubungan. Sedangkan panjang total gua ini sekitar 800 meter.

Tim meneliti dan memetakan gua ini karena lokasi desa gua ini cukup menantang, medan yang menanjak dan desa yang terisolir, merupakan tantangan terbesarnya. 


sumber http://archive.kaskus.co.id/thread/6568175/0/caving-eksplorasi-karst-gombong-selatan

Minggu, 09 Januari 2011

Mengenal Kawasan Karst Gombong Selatan



Terletak di Kabupaten Kebumen, Jawa Tengah. Kawasan Karst Gombong Selatan termasuk dalam rangkaian pegunungan Serayu Selatan dengan kondisi geologi menarik. Pada kawasan ini didapatkan potensi sumberdaya mineral berupa batugamping, kalsit, andesit, fosfat, mangan, tras, bentonit serta cebakan emas.
Keterdapatan potensi sumber daya mineral menjadikan kawasan ini menarik banyak pihak untuk melakukan eksploitasi.

Potensi batugamping, mangaan dan fosfat banyak diburu investor. Berdasarkan Kepmen ESDM No. 961.K/40/MEM/2003 kawasan ini telah ditetapkan sebagai Kawasan Lindung karena mempunyai fenomena alam yang unik dan langka serta mempunyai nilai penting bagi kehidupan dan ekosistem. Pada kawasan ini telah dibuat tata ruang kawasan yang mencakup 3 zone berupa kawasan karst Kelas I, II dan III.

Karst kelas I mencakup sekitar 75 persen luas kawasan yang harus terbebas dari aktifitas penambangan dan budidaya. Aktivitas penambangan andesit, batugamping, kalsit, fosfat serta sebagian besar sebaran potensi sumberdaya mineral berada pada kawasan karst kelas I.
Untuk itulah perlu dilakukan kajian pengelolaan sehingga fungsi kawasan lindung dapat berjalan.


Speleologi Moderen dan Perkembangannya di Indonesia

Speleologi berasal dari kata Spelaion (Gua) dan Logos (Ilmu) dalam bahasa Yunani. Arti umumnya adalah Ilmu Mengenal Gua namun secara khusus diartikan sebagai Ilmu Riset Dasar yang mempelajari lingkungan gua dan aspek ilmiah yang ada di dalamnya.

Bidang ini menyangkut banyak cabang ilmiah dari bidang sains yang lain seperti Biologi (mikrobiologi), Geologi, Kimia, Meteorologi, Anthropologi, Arkeologi, Minerologi, Sedimentologi juga bidang ilmu yang bersifat sosial seperti Ilmu Ekonomi, Geografi, Sosiologi, Sejarah, Turisme bahkan Mistik dan Legenda.

Di Indonesia baru ada pada pertengahan dekade 70-an. Diperkenalkan oleh dr. Robby Ko King Tjoen DV. melalui media massa. Tahun 1979 bersama Norman Edwin (Alm.) mendirikan SPECAVINA club Caving pertama di Indonesia. Setelah bubar pada awal dekade 80-an maka pada Tanggal 23 Mei 1983 dr. Robby mendirikan HIKESPI (Himpunan Kegiatan Speleologi Indonesia) yang mendapat pengakuan Internasional dengan terdaftar di UIS (Union Internationale de Speleologie - anggota Kelompok F UNESCO) dengan nama FINSPAC (Federation of Indonesian Speleological Activities). Dan dari Pemerintah RI (terdaftar di LIPI sebagai organisasi afiliasi profesi ilmiah) sebagai satu-satunya organisasi yang mewadahi semua kegiatan speleologi di Indonesia secara resmi.


Macam dan fungsi gua

Pengertian gua adalah "suatu lorong bentukan alamiah di bawah tanah yang bisa dilalui oleh manusia, yang hanya bisa dilalui hewan saja disebut gua mikro". Dalam hal ini yang dimaksud adalah gua alam, namun ada juga gua buatan manusia seperti tempat perlindungan perang dan lain-lain. Gua alam dibagi dalam beberapa jenis berdasarkan letak dan batuan pembentuknya, yaitu:

Gua lava: terbentuk akibat pergeseran permukaan tanah akibat gejala keaktifan vulkanologi, biasanya sangat rapuh karena terbentuk dari batuan muda (endapan lahar) dan tidak memiliki ornamen batuan yang khas

Gua litoral: sesuai namanya terdapat di daerah pantai, palung laut ataupun di tebing muara sungai, terbentuk akibat terpaan air laut (abrasi)

Gua batu gamping (karst): adalah fenomena bentukan gua terbesar (70% dari seluruh gua di dunia). Terbentuk akibat terjadinya peristiwa karst (pelarutan batuan kapur akibat aktifitas air) sehingga tercipta lorong-lorong dan bentukan batuan yang sangat menarik akibat proses kristalisasi dan pelarutan gamping.
Diperkirakan wilayah sebaran karst Indonesia adalah yang terbesar di dunia

Gua pasir, gua batu halit, gua es dsb: adalah bentukan gua yang sangat jarang dijumpai di dunia, hanya meliputi 5% dari seluruh jumlah gua didunia.


Fungsi gua

Tempat berlindung (primitif) manusia dan hewan
Tempat penambangan mineral (kalsit/gamping, guano) - tempat perburuan (walet, sriti, kelelawar)
Obyek wisata alam bebas dan minat khusus
Obyek sosial budaya (legenda, mistik) - gudang air tanah potensial sepanjang tahun
Laboratorium ilmiah yang peka, lengkap dan langka
Indikator perubahan lingkungan paling sensitif
Fasilitas penyangga mikro ekosistem yang sangat peka dan vital bagi kehidupan makro ekosistem di luar gua.


Apakah speologi itu?

Pengertian Kata Speleologi adalah Ilmu mengenai gua atau ilmu yang mempelajari tentang lingkungan gua dan membahas berbagai aspek fisik dan biologisnya. Sedang caving adalah kegiatan penelusuran gua. Secara umum menurut ketentuan internasional, setiap kegiatan penelusuran gua harus mempunyai tujuan ilmiah dan konservasi (berlaku untuk gua alam bebas).

Sedangkan bila untuk tujuan wisata maka hanya diperkenankan pada gua-gua khusus yang telah dibuka sebagai obyek wisata dan telah dikelola secara profesional, lintas sektoral dan terpadu.


Etika penelusuran gua

Moto Speleologi dari NSS USA
Jangan MENGAMBIL sesuatu, kecuali mengambil GAMBAR
Jangan MENINGGALKAN sesuatu, kecuali meninggalkan JEJAK
Jangan MEMBUNUH sesuatu, kecuali membunuh WAKTU
Bertindak WAJAR.

Tidak sok pamer atau menutup-nutupi kepandaian (merasa minder atau malu) Jika tidak sanggup maka tidak memaksakan kehendaknya. Tunjukkan RESPEK Kepada Sesama Penelusur Gua.

Tidak menggunakan peralatan atau bahan-bahan yang disediakan oleh rombongan lain tanpa persetujuan. Membahayakan penelusur gua yang lain, misalnya :
Mengambil atau memutuskan tali yang terpasang
Memindahkan peralatan ketempat lain
Menimpuk batu jika ada penelusur lain didalam gua
Menghasut penduduk disekitar gua agar menghalang-halangi atau melarang rombongan lain masuk gua karena tidak satu orang/kelompok pun boleh merasa memiliki kekuasaan/hak terhadap sebuah gua bahkan bila dia itu seorang ahli yang menemukan gua tersebut pertama kali kecuali pemilik tanah di mana gua itu berada
Jangan melakukan penelitian yang sama jika ada rombongan penelusur lain yang
sedang mengerjakannya DAN BELUM DIPUBLIKASIKAN (kecuali mendapatkan ijin)
Jangan gegabah sebagai penemu sesuatu sebelum mendapat konfirmasi dari kelompok2 resmi yang lain
Jangan melaporkan hal-hal yang tidak benar demi sensasi atau ambisi pribadi
Setiap usaha penelusuran gua adalah USAHA BERSAMA dan hasil publikasi tidak boleh menonjolkan DIRI SENDIRI tanpa mengingat jasa SESAMA PENELUSUR
Jangan menjelek-jelekkan penelusur lain dalam publikasi walau penelusur itu mungkin melakukan hal-hal yang bersifat negatif. Setiap publikasi negatif tentang sesama penelusur maka akan memberikan gambaran negatif terhadap semua penelusur gua.

Data Gua-Gua di Kawasan Karst Gombong Selatan

Secara total ada 200an gua, tetapi diantara yang teridentifikasi adalah:
1.      Gua Jatijajar
2.      Gua Barat
3.      Gua Macan
4.      Gua Petruk
5.      Gua Jemblongan
6.      Gua Liyah
7.      Gua Simbar
8.      Gua Kali
9.      Gua Darat
10.  Gua Watulesung
11.  Gua Banteng
12.  Gua Candi
13.  Gua Pucung 

Sumber http://archive.kaskus.co.id/thread/6568175/0/caving-eksplorasi-karst-gombong-selatan