Gua-Gua Kawasan Karst Gombong Selatan
1. Gua Jatijajar
Dibentuk alam selama ribuan tahun, muncullah sebuah karya nan indah yang menawarkan nuansa lain. Tempat berpetualang di perut bumi, namun santai dan menyenangkan yang terletak 21 kilometer ke arah selatan Gombong, atau 42 kilometer arah barat Kebumen.
Gua Jatijajar berada di kaki pegunungan kapur. Objek wisata ini sungguh sangat menarik. Pegunungan kapur ini memanjang dari utara dan ujungnya di selatan menjorok ke laut berupa sebuah tanjung.
Sebagaimana umumnya objek wisata lain di Indonesia, yang hampir selalu menyimpan legenda, Gua Jatijajarpun tak terkecuali. Kata yang punya cerita, Gua Jatjajar ini pada zaman dahulu merupakan tempat bersemedi Raden Kamandaka, yang kemudian mendapat wangsit. Cerita Raden Kamandaka ini kemudian dikenal dengan legenda Lutung Kasarung. Visualisasi dari legenda tersebut dapat kita lihat dalam diorama yang ada di dalam goa itu.
Masuk ke dalam gua ini, bagaimanapun ada rasa degdegan. Betapa tidak! Karena merasa seperti masuk ke dalam mulut binatang purba Dinosaurus. Tambah ngeri lagi jika membayangkan gelapnya suasana di dalam perut dinosaurus tersebut. Namun rasa cemas itu segera sirna, sebab ruangan diterangi oleh lampu listrik dari ujung ke ujung. Meski mulut gua cukup lebar, namun ruang perut dinosaurus lebih lebar lagi. Pada langit-langit terdapat sebuah lubang sebagai ventilasi. Di tengah-tengah terdapat kursi melingkar tempat duduk pengunjung sambil menikmati indahnya ornamen stalagtit dan stalagnit serta diorama legenda Lutung Kasarung.
Setelah puas menyaksikan sajian ini, perjalanan dilanjutkan dengan menuruni tangga menuju ruang yang merupakan bagian ekor dari dinosaurus tersebut. Di dalam ruang ini, Anda dapat melihat sumber mata air yang disebut Sendang. Jumlah sendang tersebut ada 4 buah, yaitu Sendang Mawar, Kantil, Jombor dan Puserbumi. Sendang Mawar dipercayai mempunyai kekuatan gaib yang bisa membuat seseorang tetap awet muda, karenanya setiap pengunjung selalu menyempatkan diri untuk membasuh muka dengan air Sendang Mawar tersebut.
Dipenuhi oleh rasa kagum dan terpesona, tanpa terasa Anda telah menempuh jarak 250 meter menyusuri perut dinosaurus. Fantastis bukan? Dan itulah kenyataannya. Bukan itu saja, bahkan tanpa Anda sadari, Anda telah masuk ke perut bumi sedalam 40 meter. Benar-benar suatu petualangan yang santai yang hanya bisa dicicipi di Taman Wisata Gua Jatijajar.
Terletak 21 Km sebelah barat daya Kecamatan Gombong, atau 42 Km sebelah barat daya kota Kebumen. Legenda di dalam goa menggambarkan legenda Raden Kamandaka atau legenda Lutung Kasarung. Panjang goa adalah 250 meter. Di area Goa Jatijajar ini juga terdapat beberapa goa lainnya, seperti Goa Intan dan Goa Dempok serta tersedia taman dan Pulau Kera. Untuk menuju ke obyek wisata ini telah tersedia sarana dan prasara transportasi, penginapan serta rumah makan yang relatif representatif. Patung Dinosaurus yang seolah memuntahkan air dalam lokasi wisata ini sebenarnya merupakan muara dari mata air dari dalam Goa Jatijajar yang tiada pernah berhenti walau musim kemarau sekalipun.
Obyek wisata Goa Jatijajar dilengkapi taman yang asri yang dilengkapi dengan taman bermain. Taman ini diberi nama Pulau Kera, karena di taman ini terdapat banyak patung kera. Di gerbang mulut Goa Jatijajar, terdapat lobang di antara stalagnit, sehingga bila cahaya matahari masuk terlihat sangat indah. Goa Jatijajar merupakan bukti dari legenda Kamandaka (Lutung Kasarung), di mana kisah ini secara tersirat dikisahkan melalui patung-patung yang ada di dalam Goa Jatijajar. Di dalam Goa Jatijajar terdapat sebuah mata air (sendang) yang konon kabarnya akan membuat awet muda bagi yang mencuci muka di sana.
Di samping Goa Jatijajar, masih terdapat goa yang lain seperti Goa Dempok ini. Stalagtit yang terdapat di dalam Goa Dempok terbentuk secara alami selama ratusan atau bahkan ribuan tahun yang lalu. Hingga kini masih terjaga keasliannya. Goa Intan berada satu lokasi dengan obyek wisata Goa Jatijajar. Goa ini memiliki keunikan tersendiri dengan langit goa yang relatif tidak terlalu tinggi. [1]
2. Goa Petruk
Terletak 7 Km selatan Goa Jatijajar. Petruk diturunkan dari nama pengikut setia Pandawa dalam cerita pewayangan. Goa ini sangat mempesona. Tetesan air kapur terdengar bagaikan kebisingan yang tiada henti. Banyak stalaktit yang menyerupai bentuk kehidupan di dunia, seperti halnya stalaktit seperti anjing duduk ini. Stalaktit ini sangat memukau pengunjung karena menyerupai tokoh Semar dalam cerita pewayangan. Gorden raksasa akan mengingatkan betapa Maha Kuasanya Tuhan YME dan segala ciptaannya di bumi dan di langit.
Boneka-boneka mungil terdapat di dalam Goa Petruk di antara aliran air dalam gua yang sejuk. Stalaktit ini sangat mirip dengan payudara yang tidak terdapat di tempat lain. Tangan anda dapat menyentuhnya karena dinding goa yang tidak terlalu tinggi.
ornamen yg ada di gua petruk sangat bervariasi dan sangat lengkap, bahkan gua ini pernah dijadikan gua terbaik dan tercantik se indonesia,beberapa tahun yg lalu, bahkan salah satu ornamennya pernah diabadikan oleh pos indonesia, sebagai background salah satu perangko.
3. Gua Barat
Gua barat terletak tidak jauh dari gua petruk dan gua jatijajar, berada di kecamatan Ayah,kab.kebumen. gua barat menurut para menelusur adalah rajanya gua di kawasan karst gombong selatan, dimana beratnya medan yg dilalui dan panjang lorongnya. menurut peneliti dr perancis, panjang total gua ini lebih dari 4.000 meter.
begitu masuk gua ini akan berhadapan dengan lorong berair sedalam 0,5 m, semakin ke dalam lorong akan melebar (k-k 5-10 m), medan akan seperti sungai sedalam 1-4 m. sepanjang perjalanan, akan dijumpai pemandangan yg menakjubkan mata, ornamen yg sangat memukau, perjalanan 800an meter, medan akan dilanjutkan dengan air terjun, apabila akan melanjutkan perjalanan maka harus memanjat tebing air terjun setinggi 10 meter, selanjutnya (mnrt org perancis), medan akan seperti sungai kecil, sepanjang total lbh dari 3.000 meter. gua ini rawan banjir.
satu hal yg harus dicacat :
sebelum masuk wajib lapor base camp, bawa perlengkapan standar caving ditambah pelampung dan alat RC/SRT. penelusuran sampai air terjun pertama biasanya harus menginap di dalam jd bawa cadangan makanan dan batu baterey yg cukup.
4. Gua Macan
Gua Macan terletak di desa Candirenggo, Kec.Ayah, Kab. Kebumen. Terletak satu desa dengan Gua Petruk, Gua Macan keunggulannya atau daya tariknya adalah mempunyai medan vertikal ke bawah sedalam 40 meter, total panjang lorong ini sekitar 1 km.
Pintu masuk gua ini sangat kecil dan akan melebar kearah dalam, perjalanan 300 m akan ditemui sumuran yg sangat lebar (diameter 100 m), jika ingin melanjutkan perjalanan harus turun menggunakan set SRT. sampai di bawah lorong akan bercabang, mengikuti air atau menaiki aliran air.
Penelurusan
yg menuruni aliran air, akan tembus ke luar gua, namun jika menaiki aliran air,
akan buntu, karena ada lorong yg tertutup air.
Jadi apabila
akan memasuki gua ini wajib mahir dalam SRT dan rescue. sepanjang lorong gua
ini berair, seperti sungai kecil. gua macan merupakan gua andalan di kawasan
ini.
5. Gua Jemblongan.
5. Gua Jemblongan.
Gua ini merupakan sambungan Gua Petruk, namun dari arah yg berbeda. Gua Jemblongan mempunyai mulut yg besat dan medan berupa aliran air. panjang gua ini sekitar 700 m.
6. Gua Darat
Gua ini berada di Desa Rogodadi, Kecamatan Buayan, Kebumen. Gua ini berupa lorong yg kering, gua ini hanya mempunyai panjang sekitar 150 meter.
Gua Darat
sekarang sudah dijadikan tempat wisata lokal, karena ornamen-ornamennya yg
cukup bagus. Daya tarik yang lebih bagus adalah pemandangan sekitar gua, karena
berada di puncakan sebuah pegunungan.
7. Gua Simbar
Gua ini
berada tepat dibawah Gua Darat. Gua Simbar sampai saat ini belum ada yg
mengetahui berapa panjang total sebenarnya.
Penelusuran
dan pemetaan yang dilakukan, baru sekitar 700 m, terhenti karena medan yang
berupa lorong berair dalam.
Selain itu
gua ini mempunyai percabangan yg sangat banyak dan rumit (simpang susun). Gua
ini termasuk gua berair dan masih sangat aktif. Ornamen di gua ini sangat
memukau, karena masih sedikit penelusur yg bisa memasukinya (hanya golongan
penggiat alam bebas) saja, karena memerlukan keterampilan dan peralatan khusus.
8. Gua Kali
8. Gua Kali
Gua Kali berada di bawah Gua Simbar, sesuai namanya dari mulut gua sampai ujung medan berupa aliran sungai sedalam 0,5-1 meter.
Gua ini
merupakan sarang kelelawar yg sangat besar, menurut warga gua ini panjangnya
sekitar 700an meter.
Karena pada telusur
sepanjang 500 m (terserang kelelawar dan bau kotorannya sangat menyengat). Penelusuran
gua ini harus malam hari, untuk menghindari kelelawar.
9. Gua Banteng
9. Gua Banteng
Gua Banteng terletak di Desa Sikayu, sebelah selatan desa tempat Gua Simbar. Gua Banteng merupakan gua kering namun lembab. Kerusakan gua ini sangat parah karena penambangan phospat dari jaman Kolonial Belanda, namun sekarang sudah ditutup oleh Pemda.
Gua Banteng mempunyai panjang total lorong 1.300 meter. Medan di gua ini adalah : lorong lebar, lorong sempit, vertikal, dan lumpur. Gua ini memiliki 4 buah pintu masuk berbeda arah.
10. Gua Pucung
Gua Pucung ini masih berlokasi satu desa dengan Gua Banteng, gua ini mempunyai lorong cukup lebar, penelusuran terhenti oleh lorong vertikal, diperkirakan panjang gua ini sekitar 600 meter.
11. Gua Candi
Gua Candi ini cukup terkenal di daerah Kebumen, karena merupakan sumber utama PDAM Kebumen Barat. Panjang gua ini sekitar 800an meter, namun untuk masuk gua ini sangat terbatas, karena ditakutkan mengganggu saluran air minum.
12. Gua Watulesung
Gua Watulesung terletak di Desa Argosari, Kec. Ayah, Kab. Kebumen. Gua ini berupa lorong air yang cukup panjang, gua ini mempunyai tiga buah pintu yang saling berhubungan. Sedangkan panjang total gua ini sekitar 800 meter.
Tim meneliti dan memetakan gua ini karena lokasi desa gua ini cukup menantang, medan yang menanjak dan desa yang terisolir, merupakan tantangan terbesarnya.
sumber http://archive.kaskus.co.id/thread/6568175/0/caving-eksplorasi-karst-gombong-selatan