Mengenal Kawasan Karst Gombong Selatan
Terletak di Kabupaten Kebumen, Jawa Tengah.
Kawasan Karst Gombong Selatan termasuk dalam rangkaian pegunungan Serayu Selatan
dengan kondisi geologi menarik. Pada kawasan ini didapatkan potensi sumberdaya
mineral berupa batugamping, kalsit, andesit, fosfat, mangan, tras, bentonit
serta cebakan emas.
Keterdapatan potensi sumber daya mineral
menjadikan kawasan ini menarik banyak pihak untuk melakukan eksploitasi.
Potensi batugamping, mangaan dan fosfat
banyak diburu investor. Berdasarkan Kepmen ESDM No. 961.K/40/MEM/2003 kawasan
ini telah ditetapkan sebagai Kawasan Lindung karena mempunyai fenomena alam
yang unik dan langka serta mempunyai nilai penting bagi kehidupan dan ekosistem.
Pada kawasan ini telah dibuat tata ruang kawasan yang mencakup 3 zone berupa kawasan
karst Kelas I, II dan III.
Karst kelas I mencakup sekitar 75 persen
luas kawasan yang harus terbebas dari aktifitas penambangan dan budidaya.
Aktivitas penambangan andesit, batugamping, kalsit, fosfat serta sebagian besar
sebaran potensi sumberdaya mineral berada pada kawasan karst kelas I.
Untuk itulah perlu dilakukan kajian
pengelolaan sehingga fungsi kawasan lindung dapat berjalan.
Speleologi Moderen dan Perkembangannya di Indonesia
Speleologi berasal dari kata Spelaion (Gua) dan Logos (Ilmu) dalam bahasa Yunani. Arti umumnya adalah Ilmu Mengenal Gua namun secara khusus diartikan sebagai Ilmu Riset Dasar yang mempelajari lingkungan gua dan aspek ilmiah yang ada di dalamnya.
Bidang ini
menyangkut banyak cabang ilmiah dari bidang sains yang lain seperti Biologi
(mikrobiologi), Geologi, Kimia, Meteorologi, Anthropologi, Arkeologi,
Minerologi, Sedimentologi juga bidang ilmu yang bersifat sosial seperti Ilmu
Ekonomi, Geografi, Sosiologi, Sejarah, Turisme bahkan Mistik dan Legenda.
Di Indonesia
baru ada pada pertengahan dekade 70-an. Diperkenalkan oleh dr. Robby Ko King
Tjoen DV. melalui media massa. Tahun 1979 bersama Norman Edwin (Alm.)
mendirikan SPECAVINA club Caving pertama di Indonesia. Setelah bubar pada awal
dekade 80-an maka pada Tanggal 23 Mei 1983 dr. Robby mendirikan HIKESPI
(Himpunan Kegiatan Speleologi Indonesia) yang mendapat pengakuan Internasional
dengan terdaftar di UIS (Union Internationale de Speleologie - anggota Kelompok
F UNESCO) dengan nama FINSPAC (Federation of Indonesian Speleological
Activities). Dan dari Pemerintah RI (terdaftar di LIPI sebagai organisasi
afiliasi profesi ilmiah) sebagai satu-satunya organisasi yang mewadahi semua
kegiatan speleologi di Indonesia secara resmi.
Macam dan fungsi gua
Pengertian gua adalah "suatu lorong bentukan alamiah di bawah tanah yang bisa dilalui oleh manusia, yang hanya bisa dilalui hewan saja disebut gua mikro". Dalam hal ini yang dimaksud adalah gua alam, namun ada juga gua buatan manusia seperti tempat perlindungan perang dan lain-lain. Gua alam dibagi dalam beberapa jenis berdasarkan letak dan batuan pembentuknya, yaitu:
Gua lava: terbentuk akibat pergeseran permukaan tanah akibat gejala keaktifan vulkanologi, biasanya sangat rapuh karena terbentuk dari batuan muda (endapan lahar) dan tidak memiliki ornamen batuan yang khas
Gua litoral: sesuai namanya terdapat di daerah pantai, palung laut ataupun di tebing muara sungai, terbentuk akibat terpaan air laut (abrasi)
Gua batu gamping (karst): adalah fenomena bentukan gua terbesar (70% dari seluruh gua di dunia). Terbentuk akibat terjadinya peristiwa karst (pelarutan batuan kapur akibat aktifitas air) sehingga tercipta lorong-lorong dan bentukan batuan yang sangat menarik akibat proses kristalisasi dan pelarutan gamping.
Diperkirakan
wilayah sebaran karst Indonesia adalah yang terbesar di dunia
Gua pasir, gua batu halit, gua es dsb: adalah bentukan gua yang sangat jarang dijumpai di dunia, hanya meliputi 5% dari seluruh jumlah gua didunia.
Gua pasir, gua batu halit, gua es dsb: adalah bentukan gua yang sangat jarang dijumpai di dunia, hanya meliputi 5% dari seluruh jumlah gua didunia.
Fungsi gua
Tempat berlindung (primitif) manusia dan hewan
Tempat penambangan mineral (kalsit/gamping, guano) - tempat perburuan (walet, sriti, kelelawar)
Obyek wisata alam bebas dan minat khusus
Obyek sosial budaya (legenda, mistik) - gudang air tanah potensial sepanjang tahun
Laboratorium ilmiah yang peka, lengkap dan langka
Indikator perubahan lingkungan paling sensitif
Fasilitas penyangga mikro ekosistem yang sangat peka dan vital bagi kehidupan makro ekosistem di luar gua.
Apakah speologi itu?
Pengertian Kata Speleologi adalah Ilmu mengenai gua atau ilmu yang mempelajari tentang lingkungan gua dan membahas berbagai aspek fisik dan biologisnya. Sedang caving adalah kegiatan penelusuran gua. Secara umum menurut ketentuan internasional, setiap kegiatan penelusuran gua harus mempunyai tujuan ilmiah dan konservasi (berlaku untuk gua alam bebas).
Sedangkan
bila untuk tujuan wisata maka hanya diperkenankan pada gua-gua khusus yang
telah dibuka sebagai obyek wisata dan telah dikelola secara profesional, lintas
sektoral dan terpadu.
Etika penelusuran gua
Moto Speleologi dari NSS USA
Jangan MENGAMBIL sesuatu, kecuali mengambil GAMBAR
Jangan MENINGGALKAN sesuatu, kecuali meninggalkan JEJAK
Jangan MEMBUNUH sesuatu, kecuali membunuh WAKTU
Bertindak WAJAR.
Tidak sok pamer atau menutup-nutupi kepandaian (merasa minder atau malu) Jika tidak sanggup maka tidak memaksakan kehendaknya. Tunjukkan RESPEK Kepada Sesama Penelusur Gua.
Tidak menggunakan peralatan atau bahan-bahan yang disediakan oleh rombongan lain tanpa persetujuan. Membahayakan penelusur gua yang lain, misalnya :
Mengambil atau memutuskan tali yang terpasang
Memindahkan peralatan ketempat lain
Menimpuk batu jika ada penelusur lain didalam gua
Menghasut penduduk disekitar gua agar menghalang-halangi atau melarang rombongan lain masuk gua karena tidak satu orang/kelompok pun boleh merasa memiliki kekuasaan/hak terhadap sebuah gua bahkan bila dia itu seorang ahli yang menemukan gua tersebut pertama kali kecuali pemilik tanah di mana gua itu berada
Jangan melakukan penelitian yang sama jika ada rombongan penelusur lain yang
sedang mengerjakannya DAN BELUM DIPUBLIKASIKAN (kecuali mendapatkan ijin)
Jangan gegabah sebagai penemu sesuatu sebelum mendapat konfirmasi dari kelompok2 resmi yang lain
Jangan melaporkan hal-hal yang tidak benar demi sensasi atau ambisi pribadi
Setiap usaha penelusuran gua adalah USAHA BERSAMA dan hasil publikasi tidak boleh menonjolkan DIRI SENDIRI tanpa mengingat jasa SESAMA PENELUSUR
Jangan menjelek-jelekkan penelusur lain dalam publikasi walau penelusur itu mungkin melakukan hal-hal yang bersifat negatif. Setiap publikasi negatif tentang sesama penelusur maka akan memberikan gambaran negatif terhadap semua penelusur gua.
Data Gua-Gua di Kawasan Karst Gombong Selatan
Secara total ada 200an gua, tetapi diantara yang teridentifikasi adalah:
1.
Gua
Jatijajar
2.
Gua Barat
3.
Gua Macan
4.
Gua Petruk
5.
Gua Jemblongan
6.
Gua Liyah
7.
Gua Simbar
8.
Gua Kali
9.
Gua Darat
10. Gua Watulesung
11. Gua Banteng
12. Gua Candi
13. Gua Pucung
Sumber http://archive.kaskus.co.id/thread/6568175/0/caving-eksplorasi-karst-gombong-selatan